Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Berwudhu
Paket Umroh Bulan Ramadhan. Islam merupakan agama yang memiliki syariat yang indah. Faedah kemudian pahala melaksanakan syariat Allah akan kembali untuk umatnya. Diantara syariat Islam yang indah ini adalah wudhu. Wudhu disyariatkan saat seseorang hendak melaksanakan shalat, thawaf di Baitullah dan menyentuh mushaf.
Allah berfirman, yang maksudnya, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki…” (QS. al-Maaidah: 6)
Rasulullah bersabda untuk ‘Aisyah (tentang wanita haidh), “Kerjakanlah seperti yang dikerjakan oleh orang yang mengerjakan haji kecuali berthawaf di Baitullah hingga kamu bersuci.” (Mutaffaq ‘alaihi)
Di hadits lainnya Rasulullah bersabda, “Tak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang suci.” (HR. al-Hakim)
Sebagaimana kita tahu bahwa setiap syariat Allah kerap dipenuhi dengan keutamaan yang benar-benar besar. Demikian pun melalui syariat wudhu tersebut. Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang menerangkan keutamaan wudhu, antara lain:
1. Tanda bagi umat Muhammad Shollallahu alaihi wasallam sewaktu dipanggil pada hari Kiamat kelak. Rasulullah bersabda di dalam hadits Abu Hurairah, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari Kiamat dengan bertanda bulatan putih (pada dahinya) dan belang putih (pada kakinya) bekas wudhu.” (Mutafaq ‘alaih)
2. Allah akan mengasihkan ampunan dosa yang telah lalu, apabila seseorang berwudhu sesuai dengan wudhu Rasulullah. Di hadits yang diriwayatkan oleh Utsman, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berwudhu layaknya wudhuku ini lalu dia mengerjakan shalat dua rakaat, yang di dalam keduanya dia tak berbicara pada dirinya sendiri, niscaya Allah akan mengasihkan ampunan kepadanya atas dosa-dosa yang telah lalu.” (Mutafaq ‘Alaihi)
3. Allah akan mengasihkan ampunan atas dosa yang terjadi antara wudhu dengan shalat yg yang akan datang.Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya itu, kemudian mengerjakan shalat melainkan Allah akan mengasihkan ampunan kepadanya atas dosa yang terjadi antara wudhu tersebut dengan shalat yang berikutnya.”(HR. Muslim)
4. Wudhu akan menjadi kafarat (penebus) dosa yang lalu, selama tak melakukan dosa besar. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim yang telah tiba waktu shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu, kekhusyuan, dan rukuknya, melainkan itu akan menjadi kafarat (penebus) bagi dosa-dosa yang telah lalu, selama dia tak melakukan dosa besar. Dan itu berlaku selamanya.” (HR. Muslim)
5. Melalui wudhu akan meraih surga. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya kemudian mengerjakan shalat dua rakaat dengan hati yang khusyu dan wajah yang khudu (tunduk), melainkan telah diwajibkan baginya Surga.” (HR. Muslim)
6. Akan keluar dosa dari setiap anggota wudhu. Rasulullah bersabda, “Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu kemudian membasuh wajahnya, akan keluar dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan kedua matanya bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah diperbuat dengan kedua tangannya itu bersama air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh kedua kakinya, maka akan keluar setiap dosa yang sempat diperbuat oleh kedua kakinya bersama dengan air atau tetesan air yang terakhir, sehingga dia akan keluar pada situasi benar-benar bersih dari dosa.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam juga bersabda, “Barangsiapa berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya maka kesalahan-kesalahannya akan keluar dari tubuhnya sampai-sampai dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)
7. Meninggikan derajat.Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa dan meninggikan derajat.” Para sahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Ialah menyempurnakan wudhu pada saat yang tak digemari (menyulitkan), banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Itulah ar-ribath (perjuangan), dan itulah ar-ribath.” (HR. Muslim)
Wudhu Yang Sempurna
Sesudah mengerti keutamaan wudhu, kita sebaiknya mengerti bagaimana tata cara wudhu yang sempurna. Dalam hadits Humran bekas budak Utsman, beliau berkata: “Bahwa Utsman bin Affan meminta diambilkan air wudhu kemudian dia berwudhu dengan membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. Lalu dia berkumur-kumur dan ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung). Lalu dia membasuh wajahnya tiga kali. Lalu dia membasuh tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali. Lalu dia membasuh tangan kiri selaku itu pula. Lalu dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kaki kanannya sampai mata kaki sebanyak tiga kali. Lalu dia membasuh kaki kiri layaknya itu jua. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah dahulu berwudhu layaknya yang kulakukan tadi. Lalu Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti caraku berwudhu ini kemudian bangkit dan melakukan shalat dua raka’at dalam situasi pikirannya tak melayang-layang dalam urusan dunia niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim) Paket Umroh Promo Murah 2015 di Bekasi
Secara lebih rinci tata cara wudhu yang sempurna adalah sebagai berikut,
1. Berniat di dalam hati tuk berwudhu. Kondisi ini berdasarkan hadits Umar, “Amal perbuatan itu tergantung pada niat.” (Muttafaq ‘alaih)
Niat itu tak mesti diucapkan atau dilafalkan sebab Nabi tak pernah melafalkan niat melalui lisan serta sebab Allah tahu apa yang ada di dalam hati.
2. Mengucapkan, “Bismillah.”
Hal tersebut didasarkan dalam hadits Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda, “Tak ada shalat bagi orang yang tak berwudhu serta tak ada wudhu bagi orang yang tak menyebut nama Allah padanya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)
3. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali
4. Mengambil air melalui telapak tangan kanan sambil sebagian dimasukkan ke dalam mulut (madhmadhah) dan sebagian dihirup ke dalam hidung (istinsyaq) kemudian membuangnya dengan tangan kiri (istintsar). Itu diterapkan tiga kali dengan tiga kali cidukan air dengan telapak tangan. Setelah itu menyempurnakan wudhu dan melakukan istinsyaq sedalam-dalamnya kecuali bagi orang yang sedang puasa. Rasulullah bersabda, “Dalam-dalamlah di dalam menghirup air dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa.” (HR. Abu Dawud)
5. Membasuh muka tiga kali dari telinga yang satu ke telinga lainnya dengan skala melebar, dari rambut kepala paling depan sampai ke jenggot paling bawah dan dagu dengan skala memanjang. Seterusnya, menyela-nyela jenggot sebagaimana hadits Anas bin Malik, bahwa Rasulullah dahulu jika berwudhu maka beliau mengambil air dengan telapak tangannya kemudian dia masukkan ke bawah dagunya dan menyela-nyela jenggotnya dengan air itu. Lantas beliau mengatakan, “Demikianlah yang diperintahkan oleh Rabbku” (HR. Abu Dawud)
6. Membasuh tangan kanan sebanyak tiga kali dari ujung jari sampai ke siku-siku, menggosok-gosok lengan, membasuh bagian siku, serta menyela-nyela jari-jari, kemudian membasuh tangan kiri selaku yang dilakukan terhadap tangan kanan.
7. Mengusap kepala sekali, yaitu dengan membasahi kedua tangan dengan air kemudian mengusapkannya dari bagian kepala terdepan sampai tengkuk, kemudian membalikan tangan ke tempat semula. Berikutnya memasukkan kedua jari telunjuk ke dalam telinga kemudian mengusapkan kedua ibu jari ke bagian luar telinga.
8. Membasuh kaki kanan tiga kali dari ujung kaki sampai ke mata kaki, membasuh mata kaki, menyela-nyela jari-jari. Dilanjutkan dgn membasuh kaki kiri sebagaimana yang dilakukan dengan kaki kanan. Paket Umroh Bulan Ramadhan
9. Akhirnya membaca,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Aku bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.”(HR. at-Tirmidzi)
Paket Umroh Bulan Ramadhan. Islam merupakan agama yang memiliki syariat yang indah. Faedah kemudian pahala melaksanakan syariat Allah akan kembali untuk umatnya. Diantara syariat Islam yang indah ini adalah wudhu. Wudhu disyariatkan saat seseorang hendak melaksanakan shalat, thawaf di Baitullah dan menyentuh mushaf.
Allah berfirman, yang maksudnya, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki…” (QS. al-Maaidah: 6)
Rasulullah bersabda untuk ‘Aisyah (tentang wanita haidh), “Kerjakanlah seperti yang dikerjakan oleh orang yang mengerjakan haji kecuali berthawaf di Baitullah hingga kamu bersuci.” (Mutaffaq ‘alaihi)
Di hadits lainnya Rasulullah bersabda, “Tak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang suci.” (HR. al-Hakim)
Sebagaimana kita tahu bahwa setiap syariat Allah kerap dipenuhi dengan keutamaan yang benar-benar besar. Demikian pun melalui syariat wudhu tersebut. Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang menerangkan keutamaan wudhu, antara lain:
1. Tanda bagi umat Muhammad Shollallahu alaihi wasallam sewaktu dipanggil pada hari Kiamat kelak. Rasulullah bersabda di dalam hadits Abu Hurairah, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari Kiamat dengan bertanda bulatan putih (pada dahinya) dan belang putih (pada kakinya) bekas wudhu.” (Mutafaq ‘alaih)
2. Allah akan mengasihkan ampunan dosa yang telah lalu, apabila seseorang berwudhu sesuai dengan wudhu Rasulullah. Di hadits yang diriwayatkan oleh Utsman, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berwudhu layaknya wudhuku ini lalu dia mengerjakan shalat dua rakaat, yang di dalam keduanya dia tak berbicara pada dirinya sendiri, niscaya Allah akan mengasihkan ampunan kepadanya atas dosa-dosa yang telah lalu.” (Mutafaq ‘Alaihi)
3. Allah akan mengasihkan ampunan atas dosa yang terjadi antara wudhu dengan shalat yg yang akan datang.Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya itu, kemudian mengerjakan shalat melainkan Allah akan mengasihkan ampunan kepadanya atas dosa yang terjadi antara wudhu tersebut dengan shalat yang berikutnya.”(HR. Muslim)
4. Wudhu akan menjadi kafarat (penebus) dosa yang lalu, selama tak melakukan dosa besar. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim yang telah tiba waktu shalat wajib, kemudian dia menyempurnakan wudhu, kekhusyuan, dan rukuknya, melainkan itu akan menjadi kafarat (penebus) bagi dosa-dosa yang telah lalu, selama dia tak melakukan dosa besar. Dan itu berlaku selamanya.” (HR. Muslim)
5. Melalui wudhu akan meraih surga. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya kemudian mengerjakan shalat dua rakaat dengan hati yang khusyu dan wajah yang khudu (tunduk), melainkan telah diwajibkan baginya Surga.” (HR. Muslim)
6. Akan keluar dosa dari setiap anggota wudhu. Rasulullah bersabda, “Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu kemudian membasuh wajahnya, akan keluar dari wajahnya seluruh dosa yang dilakukan kedua matanya bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah diperbuat dengan kedua tangannya itu bersama air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh kedua kakinya, maka akan keluar setiap dosa yang sempat diperbuat oleh kedua kakinya bersama dengan air atau tetesan air yang terakhir, sehingga dia akan keluar pada situasi benar-benar bersih dari dosa.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam juga bersabda, “Barangsiapa berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya maka kesalahan-kesalahannya akan keluar dari tubuhnya sampai-sampai dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)
7. Meninggikan derajat.Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa dan meninggikan derajat.” Para sahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Ialah menyempurnakan wudhu pada saat yang tak digemari (menyulitkan), banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Itulah ar-ribath (perjuangan), dan itulah ar-ribath.” (HR. Muslim)
Wudhu Yang Sempurna
Sesudah mengerti keutamaan wudhu, kita sebaiknya mengerti bagaimana tata cara wudhu yang sempurna. Dalam hadits Humran bekas budak Utsman, beliau berkata: “Bahwa Utsman bin Affan meminta diambilkan air wudhu kemudian dia berwudhu dengan membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. Lalu dia berkumur-kumur dan ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung). Lalu dia membasuh wajahnya tiga kali. Lalu dia membasuh tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali. Lalu dia membasuh tangan kiri selaku itu pula. Lalu dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kaki kanannya sampai mata kaki sebanyak tiga kali. Lalu dia membasuh kaki kiri layaknya itu jua. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah dahulu berwudhu layaknya yang kulakukan tadi. Lalu Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti caraku berwudhu ini kemudian bangkit dan melakukan shalat dua raka’at dalam situasi pikirannya tak melayang-layang dalam urusan dunia niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim) Paket Umroh Promo Murah 2015 di Bekasi
Secara lebih rinci tata cara wudhu yang sempurna adalah sebagai berikut,
1. Berniat di dalam hati tuk berwudhu. Kondisi ini berdasarkan hadits Umar, “Amal perbuatan itu tergantung pada niat.” (Muttafaq ‘alaih)
Niat itu tak mesti diucapkan atau dilafalkan sebab Nabi tak pernah melafalkan niat melalui lisan serta sebab Allah tahu apa yang ada di dalam hati.
2. Mengucapkan, “Bismillah.”
Hal tersebut didasarkan dalam hadits Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda, “Tak ada shalat bagi orang yang tak berwudhu serta tak ada wudhu bagi orang yang tak menyebut nama Allah padanya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)
3. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali
4. Mengambil air melalui telapak tangan kanan sambil sebagian dimasukkan ke dalam mulut (madhmadhah) dan sebagian dihirup ke dalam hidung (istinsyaq) kemudian membuangnya dengan tangan kiri (istintsar). Itu diterapkan tiga kali dengan tiga kali cidukan air dengan telapak tangan. Setelah itu menyempurnakan wudhu dan melakukan istinsyaq sedalam-dalamnya kecuali bagi orang yang sedang puasa. Rasulullah bersabda, “Dalam-dalamlah di dalam menghirup air dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa.” (HR. Abu Dawud)
5. Membasuh muka tiga kali dari telinga yang satu ke telinga lainnya dengan skala melebar, dari rambut kepala paling depan sampai ke jenggot paling bawah dan dagu dengan skala memanjang. Seterusnya, menyela-nyela jenggot sebagaimana hadits Anas bin Malik, bahwa Rasulullah dahulu jika berwudhu maka beliau mengambil air dengan telapak tangannya kemudian dia masukkan ke bawah dagunya dan menyela-nyela jenggotnya dengan air itu. Lantas beliau mengatakan, “Demikianlah yang diperintahkan oleh Rabbku” (HR. Abu Dawud)
6. Membasuh tangan kanan sebanyak tiga kali dari ujung jari sampai ke siku-siku, menggosok-gosok lengan, membasuh bagian siku, serta menyela-nyela jari-jari, kemudian membasuh tangan kiri selaku yang dilakukan terhadap tangan kanan.
7. Mengusap kepala sekali, yaitu dengan membasahi kedua tangan dengan air kemudian mengusapkannya dari bagian kepala terdepan sampai tengkuk, kemudian membalikan tangan ke tempat semula. Berikutnya memasukkan kedua jari telunjuk ke dalam telinga kemudian mengusapkan kedua ibu jari ke bagian luar telinga.
8. Membasuh kaki kanan tiga kali dari ujung kaki sampai ke mata kaki, membasuh mata kaki, menyela-nyela jari-jari. Dilanjutkan dgn membasuh kaki kiri sebagaimana yang dilakukan dengan kaki kanan. Paket Umroh Bulan Ramadhan
9. Akhirnya membaca,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Aku bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.”(HR. at-Tirmidzi)