Tanggung Jawab Kita Terhadap Kedua Orang Tua Kita
Paket Umroh Promo Akhir Tahun 2015. Peranan paling besar yg perlu dilaksanakan oleh seorang hamba sehabis kewajibannya pada Allah lalu Rasul-Nya adalah berbakti pada orangtua, sebagimana yg Allah swt perintahkan pada Al Quran surat An Nisaa’ ayat 36 :
“Dan beribadahlah kepada Allah serta janganlah kalian mempersekutukan-Nya oleh sesuatu apa saja. Dan berbuat baiklah pada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Rasulullah saw jua sudah menyebutkan besarnya keutamaan berbakti pada orangtua. Bahkan lebih besar dalam jihad di jalan Allah. Hal tersebut selayak diterangkan pada Ash-Shahihain, dalam sahabat Abdullah ibnu Mas’ud z, beliau berkata:
Aku menanya kepada Nabi saw, “Amalan apakah yg paling dicintai oleh Allah?” Beliau saw menjawab, “Shalat pada saatnya.” Aku berkata, “Lalu apa?” Nabi saw menjawab, “Berbakti pada orangtua.” Aku berkata, “Lalu apa?” Beliau saw menjawab, “Lalu jihad dalam jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Tanggung jawab berbuat baik pada orangtua semasa hidup mereka tidaklah mengawasi pada siapa serta bagaimana kondisi orangtua. Sampai Allah swt memerintahkan pada hamba-hamba-Nya supaya berbuat jujur pada orangtuanya kendatipun seandainya keduanya pada kondisi kafir sekalipun. Selayak pada berfirman-Nya:
“Lalu jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dgn Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, namun pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Luqman: 15)
Di dalam ayat ini kita memahami bahwa berbuat jujur pada orangtua tidaklah gugur lantaran keduanya pada kondisi kafir beserta memerintahkan tuk berbuat syirik ataupun melangsungkan kekafiran, kendatipun perintah keduanya dalam berupa kemungkaran tetap ngak boleh ditaati.
Berbuat ramah pada orangtua benar-benar tinggi caranya, diantaranya :
1. Mendoakan orang tua
Berdoa untuk keduanya sewaktu masih hidup ataupun telah tiada termasuk tanda fakta bakti putra shaleh pada kedua orang tua. Memintakan ampun kepada Allah atas seluruh dosanya. Mohon rahmat serta taufik-Nya beserta minta petunjuk ataupun hidayah apabila orang tuanya musyrik. Hal tersebut seperti oleh anjuran Allah pada Al quran surat Al Isra’ ayat 24 :
“Kemudian ucapkanlah : Wahai Rabbku,kasihilah mereka keduanya,seperti mereka sudah mendidik aku ketika kecil”.
Selayak jua pada salahsatu riwayat yg dibawa sahabat Abi Said bin Malik bin Rabiah, bahwa datang seorang dalam Bani Salamah bertanya pada Rasulullah saw.
Ya Rasulullah,sehabis ibu-bapakku wafat apakah banyak sisa kebaikan yg kupersembahkan tuk keduanya? Rasulullah menjawab : Ya ,melalui mendoakan keduanya,memohonkan ampun,menepati janji serta nadzar yang sempat diikrarkannya,memelihara hubungan silaturahmi serta memuliakan hubungan sahabat keduanya. (HR Abu Dawud,Ibnu Majah serta Ibnu Hiban)
2. Bersikap lemah lembut serta kasih sayang pada keduanya
Tutur kata yang halus,lemah lembut,sifat penuh kasih sayang serta rendah hati pada sikap adalah pencerminan dalam berbuat bagus pada kedua orang tua.
“Dan Rabbmu sudah memerintahkan agar anda ngak menyembah selain Dia serta hendaklah anda berbuat baik pada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Andai salah seorang ataupun keduanya sampai berumur lanjut pada pemeliharaan mu, hingga janganlah anda sekali-kali mengatakan “ah” serta janganlah anda membentak mereka serta ucapkanlah pada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu pada mereka oleh penuh kesayangan”. (QS. Al Isra’ : 23) Memuliakan Kedua Orang Tua Kita
Perkataan “ah” pada orang tua pun ngak diperbolehkan pada agama islam, malahan mengucapkan kosa kata yg berisi cacian, umpatan kotor yg menusuk perasaan mereka tentu saja terlarang juga.
3. Berkorban guna kedua orang tua
Buah hati mesti mempersiapkan diri serta harta bendanya supaya diikhlaskan buat keperluan orang tuanya, sepanjang ngak bertentangan oleh ketentuan Allah serta Rasul-NYa.
“Engkau serta hartamu ialah milik orang tuamu, lantaran sebenarnya anak-anakmu adalah sebaik-baik usahamu, sebab tersebut makanlah untuk hasil kerja keras anak-anakmua tersebut”. (HR. Abu Dawud serta Ibnu Majah, Hasan-Shahih)
4. Meminta keridhoan orang tua
Hakikat keridhoan Allah tergantung keridhoan orang tua serta kemurkaan Allah adalah kemurkaan orang tua. Oleh sebab itu, seharusnyalah di seluruh kejadian kita ijin kepada keduanya, terlebih-lebih sampai berjihad fisabilillah sekalipun.
Seseorang muncl kepada Rasulullah serta minta ijin supaya ikut berjihad, kelak beliau bertanya : “Apa kedua orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab : Ya, masih. Beliau bersabda “Pada mereka sajalah kalian berjihad.” (Hadist syarif)
Pada hadist lainya disebut :
“Kembalilah pada kedua orang tuamu serta layanilah sebaik-baiknya” (Muttafaqun ‘alaih)
5. Berdiri menyambutnya ketika beliau muncul
Menyambut dengan wajah ceria serta senyum dibibir termasuk berbakti pada orang tua. Ummul Mukminin Aisyah meriwayatkan :
”Aku ngak pernah mencermati seseorang yg lebih sempurna akhlaknya melalui Rasulullah tentang ketenangan, keanggunan serta kecerahannya kecuali Fatimah binti Rasulullah. Jika ia mengunjungi Rasulullah, beliau bangkit menyongsongnya, mencium serta mempersilahkan sang putri duduk ditempat beliau duduk. Begitu jua apabila Nabi saw muncul mengunjungi buah hatinya, Fatimah bangun menyambut beliau, mencium serta mempersilahkan duduk ditempat duduknya. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Demikian sebagian kondisi yg bisa digolongkan di perbuatan berbakti pada orang tua. Moga-moga kita mampu mengerjakannya. Amiin Paket Umroh Promo Akhir Tahun 2015
Paket Umroh Promo Akhir Tahun 2015. Peranan paling besar yg perlu dilaksanakan oleh seorang hamba sehabis kewajibannya pada Allah lalu Rasul-Nya adalah berbakti pada orangtua, sebagimana yg Allah swt perintahkan pada Al Quran surat An Nisaa’ ayat 36 :
“Dan beribadahlah kepada Allah serta janganlah kalian mempersekutukan-Nya oleh sesuatu apa saja. Dan berbuat baiklah pada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.”
Rasulullah saw jua sudah menyebutkan besarnya keutamaan berbakti pada orangtua. Bahkan lebih besar dalam jihad di jalan Allah. Hal tersebut selayak diterangkan pada Ash-Shahihain, dalam sahabat Abdullah ibnu Mas’ud z, beliau berkata:
Aku menanya kepada Nabi saw, “Amalan apakah yg paling dicintai oleh Allah?” Beliau saw menjawab, “Shalat pada saatnya.” Aku berkata, “Lalu apa?” Nabi saw menjawab, “Berbakti pada orangtua.” Aku berkata, “Lalu apa?” Beliau saw menjawab, “Lalu jihad dalam jalan Allah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Tanggung jawab berbuat baik pada orangtua semasa hidup mereka tidaklah mengawasi pada siapa serta bagaimana kondisi orangtua. Sampai Allah swt memerintahkan pada hamba-hamba-Nya supaya berbuat jujur pada orangtuanya kendatipun seandainya keduanya pada kondisi kafir sekalipun. Selayak pada berfirman-Nya:
“Lalu jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dgn Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, namun pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Luqman: 15)
Di dalam ayat ini kita memahami bahwa berbuat jujur pada orangtua tidaklah gugur lantaran keduanya pada kondisi kafir beserta memerintahkan tuk berbuat syirik ataupun melangsungkan kekafiran, kendatipun perintah keduanya dalam berupa kemungkaran tetap ngak boleh ditaati.
Berbuat ramah pada orangtua benar-benar tinggi caranya, diantaranya :
1. Mendoakan orang tua
Berdoa untuk keduanya sewaktu masih hidup ataupun telah tiada termasuk tanda fakta bakti putra shaleh pada kedua orang tua. Memintakan ampun kepada Allah atas seluruh dosanya. Mohon rahmat serta taufik-Nya beserta minta petunjuk ataupun hidayah apabila orang tuanya musyrik. Hal tersebut seperti oleh anjuran Allah pada Al quran surat Al Isra’ ayat 24 :
“Kemudian ucapkanlah : Wahai Rabbku,kasihilah mereka keduanya,seperti mereka sudah mendidik aku ketika kecil”.
Selayak jua pada salahsatu riwayat yg dibawa sahabat Abi Said bin Malik bin Rabiah, bahwa datang seorang dalam Bani Salamah bertanya pada Rasulullah saw.
Ya Rasulullah,sehabis ibu-bapakku wafat apakah banyak sisa kebaikan yg kupersembahkan tuk keduanya? Rasulullah menjawab : Ya ,melalui mendoakan keduanya,memohonkan ampun,menepati janji serta nadzar yang sempat diikrarkannya,memelihara hubungan silaturahmi serta memuliakan hubungan sahabat keduanya. (HR Abu Dawud,Ibnu Majah serta Ibnu Hiban)
2. Bersikap lemah lembut serta kasih sayang pada keduanya
Tutur kata yang halus,lemah lembut,sifat penuh kasih sayang serta rendah hati pada sikap adalah pencerminan dalam berbuat bagus pada kedua orang tua.
“Dan Rabbmu sudah memerintahkan agar anda ngak menyembah selain Dia serta hendaklah anda berbuat baik pada ibu bapakmu dgn sebaik-baiknya. Andai salah seorang ataupun keduanya sampai berumur lanjut pada pemeliharaan mu, hingga janganlah anda sekali-kali mengatakan “ah” serta janganlah anda membentak mereka serta ucapkanlah pada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu pada mereka oleh penuh kesayangan”. (QS. Al Isra’ : 23) Memuliakan Kedua Orang Tua Kita
Perkataan “ah” pada orang tua pun ngak diperbolehkan pada agama islam, malahan mengucapkan kosa kata yg berisi cacian, umpatan kotor yg menusuk perasaan mereka tentu saja terlarang juga.
3. Berkorban guna kedua orang tua
Buah hati mesti mempersiapkan diri serta harta bendanya supaya diikhlaskan buat keperluan orang tuanya, sepanjang ngak bertentangan oleh ketentuan Allah serta Rasul-NYa.
“Engkau serta hartamu ialah milik orang tuamu, lantaran sebenarnya anak-anakmu adalah sebaik-baik usahamu, sebab tersebut makanlah untuk hasil kerja keras anak-anakmua tersebut”. (HR. Abu Dawud serta Ibnu Majah, Hasan-Shahih)
4. Meminta keridhoan orang tua
Hakikat keridhoan Allah tergantung keridhoan orang tua serta kemurkaan Allah adalah kemurkaan orang tua. Oleh sebab itu, seharusnyalah di seluruh kejadian kita ijin kepada keduanya, terlebih-lebih sampai berjihad fisabilillah sekalipun.
Seseorang muncl kepada Rasulullah serta minta ijin supaya ikut berjihad, kelak beliau bertanya : “Apa kedua orang tuamu masih hidup?” Ia menjawab : Ya, masih. Beliau bersabda “Pada mereka sajalah kalian berjihad.” (Hadist syarif)
Pada hadist lainya disebut :
“Kembalilah pada kedua orang tuamu serta layanilah sebaik-baiknya” (Muttafaqun ‘alaih)
5. Berdiri menyambutnya ketika beliau muncul
Menyambut dengan wajah ceria serta senyum dibibir termasuk berbakti pada orang tua. Ummul Mukminin Aisyah meriwayatkan :
”Aku ngak pernah mencermati seseorang yg lebih sempurna akhlaknya melalui Rasulullah tentang ketenangan, keanggunan serta kecerahannya kecuali Fatimah binti Rasulullah. Jika ia mengunjungi Rasulullah, beliau bangkit menyongsongnya, mencium serta mempersilahkan sang putri duduk ditempat beliau duduk. Begitu jua apabila Nabi saw muncul mengunjungi buah hatinya, Fatimah bangun menyambut beliau, mencium serta mempersilahkan duduk ditempat duduknya. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Demikian sebagian kondisi yg bisa digolongkan di perbuatan berbakti pada orang tua. Moga-moga kita mampu mengerjakannya. Amiin Paket Umroh Promo Akhir Tahun 2015