Nasehat Hasan Bashri Untuk Umar Bin Abdul Aziz
Paket Umroh Bulan Mei 2015. Berikut ini adalah nasihat al-Hasan al-Bashri untuk Umar bin Abdul Aziz, beliau adalah salah seorang khalifah yang shaleh dari Bani Umayyah. Al-Hasan menasihati beliau atas hakikat dunia, lantaran bisa menjadi seseorang yang shaleh jua tergelicir saat mendapatkan kekuasaan tertinggi lalu dia memerlukan nasihat yang mengingatkannya. Lebih lagi jabatan yang dipegang oleh Umar adalah jabatan yang benar-benar besar, disebabkan ia adalah salah satu raja yang mendapatkan kawasan terkuat di dunia. Godaan, ambisi, fitnah dunia, serta keinginan untuk menikmatinya bisa juga muncul kala itu.
Al-Hasan al-Bashri membuat surat untuk Umar bin Abdul Aziz, isi surat ini menjelaskan mengenai hakikat dunia. Tulisan surat ini yaitu bagai berikut:
Amma ba’du.. Wahai Amirul Mukminin, sebenarnya dunia adalah rumah persinggahan lalu perpindahan bukan rumah tinggal selamanya.
Adam diturunkan ke dunia melalui surga bagai hukuman atasnya, oleh sebab itu berhati-hatilah. Sebetulnya orang yang berhasrat untuk dunia akan meninggalkannya, orang yang kaya di dunia adalah orang yang daif (dibanding akhirat), populasi dunia yang berbahagia adalah orang yang tidak berlebih-lebihan di dalamnya. Bila orang yang berakal lagi cerdik mencermatinya, lalu dia melihatnya menghinakan orang yang memuliakannya, mencerai-beraikan orang yang mengumpulkannya. Dunia layaknya racun, siapa saja yang tdk mengetahuinya maka akan memakannya, siapa saja yang tdk mengetahuinya akan berambisi kepadanya, padahal, demi Allah itulah letak kebinasaannya.
Wahai Amirul Mukminin, jadilah sebagaimana orang yang tengah mengobati lukanya, dia menahan pedih sesaat oleh karena dia tak ingin memikul penderitaan panjang. Bersabar di atas penderitaan yang ada pada dunia jauh amat ringan daripada memikul ujiannya. Orang yang cerdik adalah orang yang berhati-hati terhadap godaan dunia. Dunia seolah-olah pengantin, mata-mata mengawasi kepadanya, hati terjerat dengannya, kepada dia, demi Dzat yang mengutus Muhammad oleh kebenaran, adalah pembunuh bagi siapa saja yang menikahinya.
Wahai Amirul Mukminin, berhati-hatilah terhadap perangkap kebinasaannya, waspadailah dgn keburukannya. Kemakmurannya bersambung oleh kesengsaraan serta penderitaan, kelanggengan membawa untuk kebinasaan serta kefanaan. Ketahuilah wahai Amirul Mukminin, bahwa angan-angannya palsu, imipiannya batil, kejernihannya keruh, kehidupannya penderitaan, orang yang meninggalkannya adalah orang yang dibimbing taufik, lalu orang yang berpegangan padanya adalaah celaka lagi tenggelam. Orang yang cerdik lagi pintar adalah orang yang takut untuk apa yang dijadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala guna menimbulkan rasa takut, mewaspadai apa yang Allah sudah peringatkan, berlari membiarkan tempat tinggal fana untuk rumah yang abadi, keyakinan tersebut akan sangat terasa sewaktu kematian menjelang.
Dunia wahai Amirul Mukminin, adalah rumah hukuman, siapa saja yag tdk berakal mengumpulkan untuknya, siapa saja yang tak berilmu tentangnya bakal terkecoh, sementara orang yang tegas lagi berakal adalah orang yang hidup di dunia layaknya orang yang mengobati sakitnya, dia menahan diri di pahitnya obat oleh karena dia berharap kesembuhan, dia takut untuk buruknya akibat di akhirat.
Dunia wahai Amirul Mukminin, demi Allah hanya mimpi, sedangkan akhirat yaitu nyata, di antara keduanya merupakan kematian. Para hamba berada di dalam mimpi yang melenakan, sebenarnya aku berkata kepadamu wahai Amirul Mukminin apa yang disebutkan dari seorang laki-laki bijak,
‘Jika kamu selamat, maka kamu selamat di huru-hara besar ini. Bila tdk, jadi aku tdk mengira dirimu akan selamat’.
Ketika surat al-Hasan al-Bashri tersebut sampai ke tangan Umar bin Abdul Aziz, beliau menangis sesenggukan hingga orang-orang yang muncul di sekitarnya merasa kasihan kepadanya. Umar mengatakan, “Saya harap Allah merahmati al-Hasan al-Bashri, beliau terus membangunkan kami dari tidur lalu mengingatkan kami dalam kelalaian. Sungguh benar-benar mengagumkan, beliau ialah laki-laki yang penuh kasih terhadap kami (pemimpin), beliau begitu tulus untuk kami. Beliau adalah seorang pemberi nasihat yang sangat jujur lalu sangat fasih bahasanya.” Paket Umroh Murah 2015 di Jakarta
Umar bin Abdul Aziz akhirnya membalas surat al-Hasan dgn mengatakan:
“Nasihat-nasihat Anda yang berharga sudah sampai kepadaku, aku jua mengobati diriku oleh nasihat ini. Anda menjelaskan dunia dgn sifat-sifatnya yang hakiki, orang yang pintar adalah orang yang sering berhati-hati terhadap dunia, sepertinya penduduknya yang sudah ditetapkan kematian sudah mati. Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.”
Semasa balasan Umar sampai di tangan al-Hasan, beliau berkata, “Amirul Mukminin betul-betul mengagumkan, seorang laki-laki yang berkata benar lalu menerima nasihat. Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mengagungkan nikmat dgn kepemimpinannya, merahmati umat oleh kekuasaannya, menjadikannya rahmat lalu berkah.”
Al-Hasan al-Bashri membuat sedikit lagi pesan untuk Umar bin Abdul Aziz dengan mengatakan:
“Amma ba’du, sebenarnya ketakutan besar lalu perkara yang dicari ada di depanmu, lalu engkau tentu maka akan menyaksikannya, selamat maupun celaka.” Paket Umroh Bulan Mei 2015
Paket Umroh Bulan Mei 2015. Berikut ini adalah nasihat al-Hasan al-Bashri untuk Umar bin Abdul Aziz, beliau adalah salah seorang khalifah yang shaleh dari Bani Umayyah. Al-Hasan menasihati beliau atas hakikat dunia, lantaran bisa menjadi seseorang yang shaleh jua tergelicir saat mendapatkan kekuasaan tertinggi lalu dia memerlukan nasihat yang mengingatkannya. Lebih lagi jabatan yang dipegang oleh Umar adalah jabatan yang benar-benar besar, disebabkan ia adalah salah satu raja yang mendapatkan kawasan terkuat di dunia. Godaan, ambisi, fitnah dunia, serta keinginan untuk menikmatinya bisa juga muncul kala itu.
Al-Hasan al-Bashri membuat surat untuk Umar bin Abdul Aziz, isi surat ini menjelaskan mengenai hakikat dunia. Tulisan surat ini yaitu bagai berikut:
Amma ba’du.. Wahai Amirul Mukminin, sebenarnya dunia adalah rumah persinggahan lalu perpindahan bukan rumah tinggal selamanya.
Adam diturunkan ke dunia melalui surga bagai hukuman atasnya, oleh sebab itu berhati-hatilah. Sebetulnya orang yang berhasrat untuk dunia akan meninggalkannya, orang yang kaya di dunia adalah orang yang daif (dibanding akhirat), populasi dunia yang berbahagia adalah orang yang tidak berlebih-lebihan di dalamnya. Bila orang yang berakal lagi cerdik mencermatinya, lalu dia melihatnya menghinakan orang yang memuliakannya, mencerai-beraikan orang yang mengumpulkannya. Dunia layaknya racun, siapa saja yang tdk mengetahuinya maka akan memakannya, siapa saja yang tdk mengetahuinya akan berambisi kepadanya, padahal, demi Allah itulah letak kebinasaannya.
Wahai Amirul Mukminin, jadilah sebagaimana orang yang tengah mengobati lukanya, dia menahan pedih sesaat oleh karena dia tak ingin memikul penderitaan panjang. Bersabar di atas penderitaan yang ada pada dunia jauh amat ringan daripada memikul ujiannya. Orang yang cerdik adalah orang yang berhati-hati terhadap godaan dunia. Dunia seolah-olah pengantin, mata-mata mengawasi kepadanya, hati terjerat dengannya, kepada dia, demi Dzat yang mengutus Muhammad oleh kebenaran, adalah pembunuh bagi siapa saja yang menikahinya.
Wahai Amirul Mukminin, berhati-hatilah terhadap perangkap kebinasaannya, waspadailah dgn keburukannya. Kemakmurannya bersambung oleh kesengsaraan serta penderitaan, kelanggengan membawa untuk kebinasaan serta kefanaan. Ketahuilah wahai Amirul Mukminin, bahwa angan-angannya palsu, imipiannya batil, kejernihannya keruh, kehidupannya penderitaan, orang yang meninggalkannya adalah orang yang dibimbing taufik, lalu orang yang berpegangan padanya adalaah celaka lagi tenggelam. Orang yang cerdik lagi pintar adalah orang yang takut untuk apa yang dijadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala guna menimbulkan rasa takut, mewaspadai apa yang Allah sudah peringatkan, berlari membiarkan tempat tinggal fana untuk rumah yang abadi, keyakinan tersebut akan sangat terasa sewaktu kematian menjelang.
Dunia wahai Amirul Mukminin, adalah rumah hukuman, siapa saja yag tdk berakal mengumpulkan untuknya, siapa saja yang tak berilmu tentangnya bakal terkecoh, sementara orang yang tegas lagi berakal adalah orang yang hidup di dunia layaknya orang yang mengobati sakitnya, dia menahan diri di pahitnya obat oleh karena dia berharap kesembuhan, dia takut untuk buruknya akibat di akhirat.
Dunia wahai Amirul Mukminin, demi Allah hanya mimpi, sedangkan akhirat yaitu nyata, di antara keduanya merupakan kematian. Para hamba berada di dalam mimpi yang melenakan, sebenarnya aku berkata kepadamu wahai Amirul Mukminin apa yang disebutkan dari seorang laki-laki bijak,
‘Jika kamu selamat, maka kamu selamat di huru-hara besar ini. Bila tdk, jadi aku tdk mengira dirimu akan selamat’.
Ketika surat al-Hasan al-Bashri tersebut sampai ke tangan Umar bin Abdul Aziz, beliau menangis sesenggukan hingga orang-orang yang muncul di sekitarnya merasa kasihan kepadanya. Umar mengatakan, “Saya harap Allah merahmati al-Hasan al-Bashri, beliau terus membangunkan kami dari tidur lalu mengingatkan kami dalam kelalaian. Sungguh benar-benar mengagumkan, beliau ialah laki-laki yang penuh kasih terhadap kami (pemimpin), beliau begitu tulus untuk kami. Beliau adalah seorang pemberi nasihat yang sangat jujur lalu sangat fasih bahasanya.” Paket Umroh Murah 2015 di Jakarta
Umar bin Abdul Aziz akhirnya membalas surat al-Hasan dgn mengatakan:
“Nasihat-nasihat Anda yang berharga sudah sampai kepadaku, aku jua mengobati diriku oleh nasihat ini. Anda menjelaskan dunia dgn sifat-sifatnya yang hakiki, orang yang pintar adalah orang yang sering berhati-hati terhadap dunia, sepertinya penduduknya yang sudah ditetapkan kematian sudah mati. Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.”
Semasa balasan Umar sampai di tangan al-Hasan, beliau berkata, “Amirul Mukminin betul-betul mengagumkan, seorang laki-laki yang berkata benar lalu menerima nasihat. Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mengagungkan nikmat dgn kepemimpinannya, merahmati umat oleh kekuasaannya, menjadikannya rahmat lalu berkah.”
Al-Hasan al-Bashri membuat sedikit lagi pesan untuk Umar bin Abdul Aziz dengan mengatakan:
“Amma ba’du, sebenarnya ketakutan besar lalu perkara yang dicari ada di depanmu, lalu engkau tentu maka akan menyaksikannya, selamat maupun celaka.” Paket Umroh Bulan Mei 2015