Manfaat dan Keutamaan Dalam Berwudhu
Paket Umroh Bulan Mei 2015. Islam merupakan agama yang memiliki syariat yang indah. Faedah kemudian pahala melaksanakan syariat Allah selalu kembali pada umatnya. Diantara syariat Islam yang indah tersebut ialah wudhu. Wudhu disyariatkan saat seseorang akan melaksanakan shalat, thawaf di Baitullah kemudian menyentuh mushaf.
Allah berfirman, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki…” (QS. al-Maaidah: 6)
Rasulullah bersabda pada ‘Aisyah (tentang wanita haidh), “Kerjakanlah seperti yang dikerjakan oleh orang yang mengerjakan haji kecuali berthawaf di Baitullah hingga kamu bersuci.” (Mutaffaq ‘alaihi)
Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda, “Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang suci.” (HR. al-Hakim)
Sebagaimana kita mengerti yakni setiap syariat Allah tetap dipenuhi dengan keutamaan yang amat melimpah. Demikian pun dengan syariat wudhu ini. Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan keutamaan wudhu, yaitu:
1. Tanda bagi umat Muhammad Shollallahu alaihi wasallam saat dipanggil pada hari Kiamat kelak. Rasulullah bersabda di dalam hadits Abu Hurairah, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari Kiamat dengan bertanda bulatan putih (pada dahinya) dan belang putih (pada kakinya) bekas wudhu.” (Mutafaq ‘alaih)
2. Allah akan memberikan ampunan dosa yang sudah lalu, bila seseorang berwudhu sesuai dengan wudhu Rasulullah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Utsman, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berwudhu layaknya wudhuku ini kemudian dia mengerjakan shalat dua rakaat, yang dalam keduanya dia tidak berbicara pada dirinya sendiri, niscaya Allah akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosa yang telah lalu.” (Mutafaq ‘Alaihi)
3. Allah akan memberikan ampunan atas dosa yang terjadi antara wudhu dengan shalat yang selanjutnya.Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya tersebut, kemudian mengerjakan shalat melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa yang terjadi antara wudhu tersebut dengan shalat yang selanjutnya.”(HR. Muslim)
4. Wudhu akan jadi kafarat (penebus) dosa yang lalu, selama tidak melangsungkan dosa besar. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim yang sudah tiba waktu shalat wajib, lalu dia menyempurnakan wudhu, kekhusyuan, dan rukuknya, melainkan itu akan menjadi kafarat (penebus) untuk dosa-dosa yang sudah lalu, selama dia tidak menjalankan dosa besar. Dan itu berlaku selamanya.” (HR. Muslim)
5. Melalui wudhu akan meraih surga. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya kemudian mengerjakan shalat dua rakaat dengan hati yang khusyu dan wajah yang khudu (tunduk), melainkan sudah diwajibkan baginya Surga.” (HR. Muslim)
6. Akan pergi dari dosa dari setiap anggota wudhu. Rasulullah bersabda, “Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu setelah itu membasuh wajahnya, akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang dilakukan kedua matanya bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah diperbuat dengan kedua tangannya itu bersama air ataupun tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh kedua kakinya, maka akan keluar setiap dosa yang sudah pernah diperbuat oleh kedua kakinya bersama dengan air atau tetesan air yang terakhir, hingga dia akan keluar pada keadaan benar-benar bersih dari dosa.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam juga bersabda, “Barangsiapa berwudhu selanjutnya menyempurnakan wudhunya maka kesalahan-kesalahannya akan keluar dari tubuhnya sampai-sampai dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)
7. Meninggikan derajat.Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa dan meninggikan derajat.” Para sahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Adalah menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak digemari (menyulitkan), banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Itulah ar-ribath (perjuangan), dan itulah ar-ribath.” (HR. Muslim)
Wudhu Yang Sempurna
Paket Umroh Ramadhan. Sesudah memahami keutamaan wudhu, kita hendaknya memahami bagaimana tata cara wudhu yang sempurna. Pada hadits Humran bekas budak Utsman, beliau berkata: “Bahwa Utsman bin Affan meminta diambilkan air wudhu lalu dia berwudhu dengan membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia berkumur-kumur dan ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung). Kemudian dia membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kiri semacam itu pula. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kaki kanannya sampai mata kaki sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh kaki kiri layaknya itu jua. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah dulu berwudhu layaknya yang kulakukan tadi. Kemudian Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti caraku berwudhu ini lalu bangkit dan melangsungkan shalat dua raka’at dalam keadaan pikirannya tidak melayang-layang pada urusan dunia niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim)
Secara lebih rinci tata cara wudhu yang sempurna ialah seperti berikut,
1. Berniat di dalam hati tuk berwudhu. Kondisi ini berlandaskan hadits Umar, “Amal perbuatan itu tergantung pada niat.” (Muttafaq ‘alaih)
Berniat itu tidak wajib diucapkan ataupun dilafalkan hal ini karena Nabi tidak pernah melafalkan niat melalui lisan dan sebab Allah mengetahui apa yang ada pada dalam hati.
2. Mengucapkan, “Bismillah.”
Hal tersebut didasarkan di hadits Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak berwudhu dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah padanya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)
3. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali
4. Mengambil air dgn telapak tangan kanan sambil sebagian dimasukkan ke dalam mulut (madhmadhah) dan sebagian dihirup ke dalam hidung (istinsyaq) lalu membuangnya dengan tangan kiri (istintsar). Itu diterapkan tiga kali dengan tiga kali cidukan air oleh telapak tangan. Setelah itu menyempurnakan wudhu dan melakukan istinsyaq sedalam-dalamnya kecuali bagi orang yang tengah puasa. Rasulullah bersabda, “Dalam-dalamlah di dalam menghirup air dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa.” (HR. Abu Dawud)
5. Membasuh muka tiga kali dari telinga yang satu ke telinga yang lain dengan skala melebar, dari rambut kepala paling muka hingga ke jenggot paling bawah dan dagu dengan skala memanjang. Selanjutnya, menyela-nyela jenggot seperti hadits Anas bin Malik, bahwa Rasulullah dulu apabila berwudhu hingga beliau mengambil air dengan telapak tangannya kemudian dia masukkan ke bawah dagunya dan menyela-nyela jenggotnya dengan air tersebut. Lantas beliau mengatakan, “Demikianlah yang diperintahkan oleh Rabbku” (HR. Abu Dawud)
6. Membasuh tangan kanan sebanyak tiga kali dari ujung jari sampai ke siku-siku, menggosok-gosok lengan, membasuh bagian siku, serta menyela-nyela jari-jari, lalu membasuh tangan kiri sebagaimana yang dilakukan terhadap tangan kanan.
7. Mengusap kepala sekali, ialah dengan membasahi kedua tangan dengan air setelah itu mengusapkannya dari bagian kepala terdepan hingga tengkuk, lalu membalikan tangan ke tempat semula. Berikutnya memasukkan kedua jari telunjuk ke dalam telinga kemudian mengusapkan kedua ibu jari ke bagian luar telinga.
8. Membasuh kaki kanan tiga kali dari ujung kaki hingga ke mata kaki, membasuh mata kaki, menyela-nyela jari-jari. Dilanjutkan dgn membasuh kaki kiri layaknya yang dilakukan dengan kaki kanan.
9. Lalu membaca,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Aku bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.”(HR. at-Tirmidzi). Travel Umroh Murah 2015 di Jakarta
Paket Umroh Bulan Mei 2015. Islam merupakan agama yang memiliki syariat yang indah. Faedah kemudian pahala melaksanakan syariat Allah selalu kembali pada umatnya. Diantara syariat Islam yang indah tersebut ialah wudhu. Wudhu disyariatkan saat seseorang akan melaksanakan shalat, thawaf di Baitullah kemudian menyentuh mushaf.
Allah berfirman, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki…” (QS. al-Maaidah: 6)
Rasulullah bersabda pada ‘Aisyah (tentang wanita haidh), “Kerjakanlah seperti yang dikerjakan oleh orang yang mengerjakan haji kecuali berthawaf di Baitullah hingga kamu bersuci.” (Mutaffaq ‘alaihi)
Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda, “Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang suci.” (HR. al-Hakim)
Sebagaimana kita mengerti yakni setiap syariat Allah tetap dipenuhi dengan keutamaan yang amat melimpah. Demikian pun dengan syariat wudhu ini. Banyak sekali hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan keutamaan wudhu, yaitu:
1. Tanda bagi umat Muhammad Shollallahu alaihi wasallam saat dipanggil pada hari Kiamat kelak. Rasulullah bersabda di dalam hadits Abu Hurairah, “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari Kiamat dengan bertanda bulatan putih (pada dahinya) dan belang putih (pada kakinya) bekas wudhu.” (Mutafaq ‘alaih)
2. Allah akan memberikan ampunan dosa yang sudah lalu, bila seseorang berwudhu sesuai dengan wudhu Rasulullah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Utsman, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa berwudhu layaknya wudhuku ini kemudian dia mengerjakan shalat dua rakaat, yang dalam keduanya dia tidak berbicara pada dirinya sendiri, niscaya Allah akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosa yang telah lalu.” (Mutafaq ‘Alaihi)
3. Allah akan memberikan ampunan atas dosa yang terjadi antara wudhu dengan shalat yang selanjutnya.Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya tersebut, kemudian mengerjakan shalat melainkan Allah akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa yang terjadi antara wudhu tersebut dengan shalat yang selanjutnya.”(HR. Muslim)
4. Wudhu akan jadi kafarat (penebus) dosa yang lalu, selama tidak melangsungkan dosa besar. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim yang sudah tiba waktu shalat wajib, lalu dia menyempurnakan wudhu, kekhusyuan, dan rukuknya, melainkan itu akan menjadi kafarat (penebus) untuk dosa-dosa yang sudah lalu, selama dia tidak menjalankan dosa besar. Dan itu berlaku selamanya.” (HR. Muslim)
5. Melalui wudhu akan meraih surga. Rasulullah bersabda, “Tidaklah seorang Muslim berwudhu lalu dia menyempurnakan wudhunya kemudian mengerjakan shalat dua rakaat dengan hati yang khusyu dan wajah yang khudu (tunduk), melainkan sudah diwajibkan baginya Surga.” (HR. Muslim)
6. Akan pergi dari dosa dari setiap anggota wudhu. Rasulullah bersabda, “Jika seorang hamba Muslim atau Mukmin berwudhu setelah itu membasuh wajahnya, akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang dilakukan kedua matanya bersamaan dengan keluarnya air atau tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh tangannya, akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa yang pernah diperbuat dengan kedua tangannya itu bersama air ataupun tetesan air yang terakhir. Jika dia membasuh kedua kakinya, maka akan keluar setiap dosa yang sudah pernah diperbuat oleh kedua kakinya bersama dengan air atau tetesan air yang terakhir, hingga dia akan keluar pada keadaan benar-benar bersih dari dosa.” (HR. Muslim)
Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam juga bersabda, “Barangsiapa berwudhu selanjutnya menyempurnakan wudhunya maka kesalahan-kesalahannya akan keluar dari tubuhnya sampai-sampai dari bawah kuku-kukunya.” (HR. Muslim)
7. Meninggikan derajat.Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa dan meninggikan derajat.” Para sahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Adalah menyempurnakan wudhu pada saat yang tidak digemari (menyulitkan), banyak melangkah ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat. Itulah ar-ribath (perjuangan), dan itulah ar-ribath.” (HR. Muslim)
Wudhu Yang Sempurna
Paket Umroh Ramadhan. Sesudah memahami keutamaan wudhu, kita hendaknya memahami bagaimana tata cara wudhu yang sempurna. Pada hadits Humran bekas budak Utsman, beliau berkata: “Bahwa Utsman bin Affan meminta diambilkan air wudhu lalu dia berwudhu dengan membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali. Kemudian dia berkumur-kumur dan ber-istintsar (mengeluarkan air yang dihirup ke hidung). Kemudian dia membasuh wajahnya tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh tangan kiri semacam itu pula. Kemudian dia mengusap kepalanya. Kemudian dia membasuh kaki kanannya sampai mata kaki sebanyak tiga kali. Kemudian dia membasuh kaki kiri layaknya itu jua. Kemudian Utsman berkata: Aku melihat Rasulullah dulu berwudhu layaknya yang kulakukan tadi. Kemudian Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti caraku berwudhu ini lalu bangkit dan melangsungkan shalat dua raka’at dalam keadaan pikirannya tidak melayang-layang pada urusan dunia niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim)
Secara lebih rinci tata cara wudhu yang sempurna ialah seperti berikut,
1. Berniat di dalam hati tuk berwudhu. Kondisi ini berlandaskan hadits Umar, “Amal perbuatan itu tergantung pada niat.” (Muttafaq ‘alaih)
Berniat itu tidak wajib diucapkan ataupun dilafalkan hal ini karena Nabi tidak pernah melafalkan niat melalui lisan dan sebab Allah mengetahui apa yang ada pada dalam hati.
2. Mengucapkan, “Bismillah.”
Hal tersebut didasarkan di hadits Abu Hurairah, dari Nabi beliau bersabda, “Tidak ada shalat bagi orang yang tidak berwudhu dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah padanya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan at-Tirmidzi)
3. Mencuci kedua telapak tangan tiga kali
4. Mengambil air dgn telapak tangan kanan sambil sebagian dimasukkan ke dalam mulut (madhmadhah) dan sebagian dihirup ke dalam hidung (istinsyaq) lalu membuangnya dengan tangan kiri (istintsar). Itu diterapkan tiga kali dengan tiga kali cidukan air oleh telapak tangan. Setelah itu menyempurnakan wudhu dan melakukan istinsyaq sedalam-dalamnya kecuali bagi orang yang tengah puasa. Rasulullah bersabda, “Dalam-dalamlah di dalam menghirup air dengan hidung, kecuali jika kamu sedang berpuasa.” (HR. Abu Dawud)
5. Membasuh muka tiga kali dari telinga yang satu ke telinga yang lain dengan skala melebar, dari rambut kepala paling muka hingga ke jenggot paling bawah dan dagu dengan skala memanjang. Selanjutnya, menyela-nyela jenggot seperti hadits Anas bin Malik, bahwa Rasulullah dulu apabila berwudhu hingga beliau mengambil air dengan telapak tangannya kemudian dia masukkan ke bawah dagunya dan menyela-nyela jenggotnya dengan air tersebut. Lantas beliau mengatakan, “Demikianlah yang diperintahkan oleh Rabbku” (HR. Abu Dawud)
6. Membasuh tangan kanan sebanyak tiga kali dari ujung jari sampai ke siku-siku, menggosok-gosok lengan, membasuh bagian siku, serta menyela-nyela jari-jari, lalu membasuh tangan kiri sebagaimana yang dilakukan terhadap tangan kanan.
7. Mengusap kepala sekali, ialah dengan membasahi kedua tangan dengan air setelah itu mengusapkannya dari bagian kepala terdepan hingga tengkuk, lalu membalikan tangan ke tempat semula. Berikutnya memasukkan kedua jari telunjuk ke dalam telinga kemudian mengusapkan kedua ibu jari ke bagian luar telinga.
8. Membasuh kaki kanan tiga kali dari ujung kaki hingga ke mata kaki, membasuh mata kaki, menyela-nyela jari-jari. Dilanjutkan dgn membasuh kaki kiri layaknya yang dilakukan dengan kaki kanan.
9. Lalu membaca,
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ ، وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Aku bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan selain Allah, yang tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba sekaligus Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.”(HR. at-Tirmidzi). Travel Umroh Murah 2015 di Jakarta