Jangan Salah Gunakan Doa Anda
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2015. Berlandaskan hadist shahih yg diriwayatkan dari Tirmidzi memperlihatkan yakni do'a ialah salah satu tipe ibadah yg paling bermanfaat. Sebagaimana pula shalat tak bisa ditujukan pada Rasul maupun wali demikian pula dengan do'a.
Orang yg mengatakan : “Ya Rasulullah” maupun “hai orang yg ghaib, berilah aku pertolongan serta anugerah.” Bertanda dia telah berdoa pada selain Allah, walaupun niatnya yakni yg memberikan pertolongan itu Allah.
Demikian pula orang yg berkata, “Saya shalat tuk Rasul maupun wali”, walaupun pada hatinya ditujukan tuk Allah. Shalat semacam itu tak bakal diterima, disebabkan ucapannya berlawanan akan hatinya. Ucapan mesti seperti dengan niat serta keyakinan. Bila tak demikian lalu perbuatannya termasuk syirik yg tak diampuni selain melalui bertaubat.
Bila ia mengatakan yakni apa yg diniatkan merupakan Nabi maupun wali itu menjadi penghubung pada Allah, misalnya menghadap raja, perlu seorang penghubung maka yg demikian itu ialah motif penyerupaan (tasybih) antar Allah dengan makhluk-Nya yg zalim. Tasybih semacam itu maka akan menyeretnya pada kekufuran. Padahal Allah telah berfirman yg menyatakan kesucian-Nya dari pada penyerupaan melalui makhluk-Nya baik pada zat sifat atau titah-Nya.
Allah berfirman : “Tidak sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang maha Mendengar lagi Maha Melihat“ ( QS. Asy Syura : 11)
Orang-orang musyrik di zaman nabi meyakini yakni Allah merupakan pencipta serta pemberi riziki. Tetapi mereka berdo’a pada wali-wali (pelindung) mereka yg berwujud patung.
Mereka beranggapan yakni patung-patung itu sebagai penghubung yg dapat mendekatkan mereka pada Allah. Nyatanya Allah tak memaafkan perbuatan mereka, selanjutnya malahan Dia mengkafirkan mereka oleh firman-Nya :
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata); “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami pada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sesungguhnya Allah akan menentukan di antara mereka terhadap apa yang mereka berselisih padanya. Sebetulnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar”. (QS. Az-Zumar : 3)
Allah itu Maha Dekat serta Maha Mendengar tak memerlukan pada penghubung. Allah berfirman : “Lalu apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat.” (QS. Al-Baqarah : 186)
Orang-orang musyrik bila ada pada bahaya, mereka berdoa hanya pada Allah saja, akan tetapi setelah selamat dalam bahaya itu, mereka kembali berdoa pada pelindung-pelindungnya berupa patung-patung sehingga Allah menyebut mereka sebagai orang kafir. Allah berfirman: “Dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah, dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata (Mereka berkata), “Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur” (QS. Yunus : 22) Doa Itu Adalah Ibadah
Jadi mengapa sejumlah orang Islam berdoa pada para Rasul serta orang-orang shalih (selain Allah). Mereka minta pertolongan untuk mereka, baik diwaktu pelik juga diwaktu gembira. Apakah mereka tak mempelajari serta merenungi firman Allah. “Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang menyembah, sembahan-sembahan selain Allah, yang tiada dapat memperkenankan doanya sampai hari kiamat, dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Lalu bila manusia dikumpulkan pada hari kiamat, niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.” (QS. Al- Ahqaaf 5-6 )
Melimpah orang yg menyangka yakni kaum musyrikin yg disebut pada Al-Quran itu merupakan orang yg menyembah patung yg terbuat dari batu. Anggapan itu keliru, sebab patung-patung itu dahulunya adalah nama-nama orang shalih. Imam Bukhari meriwayatkan dalam Ibnu Abbas mengenai firman Allah pada surat Nuh. “Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’ yaghuts, ya”uq dan nasr”. (QS. Nuh 23).
Ibnu Abbas mengatakan yakni nama-nama itu adalah nama-nama orang-orang shalih umat Nabi Nuh. Setelah mereka mati, syaitan membisikkan pada para pengikutnya supaya di daerah duduk mereka dibuat patung-patung yg diberi julukan melalui mereka. Mereka melaksanakannya tetapi patung-patung itu mati kemudian keturunan selanjutnya tak lagi mengetahui asal-usulnya, lalu hasilnya patung-patung itu disembah.
Allah membata orang-orang yg berdoa pada para Nabi kemudian wali. “Katakanlah : “Panggillah mereka yang kamu anggap tuhan selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahayanya dari padamu serta tidak pula memindahkannya”. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan Azab-Nya. Sesungguhnya azab Tuhanmu itu adalah suatu yang (harus) ditakuti" (QS. Al- Israa 56 – 57).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan yakni ayat tersebut turun untuk sekelompok manusia yg menyembah jin kemudian berdoa kepadanya. Jin itu lalu masuk Islam. Hadir juga yg mengatakan yakni ayat tersebut turun mengenai orang-orang yg berdoa pada Isa Al-Masih kemudian malaikat.
Dalam keterangan- keterangan Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2015. di atas telah benar yakni ayat tersebut membantah kemudian mengingkari orang-orang yg berdoa pada selain Allah, walaupun pada nabi maupun wali.
Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2015. Berlandaskan hadist shahih yg diriwayatkan dari Tirmidzi memperlihatkan yakni do'a ialah salah satu tipe ibadah yg paling bermanfaat. Sebagaimana pula shalat tak bisa ditujukan pada Rasul maupun wali demikian pula dengan do'a.
Orang yg mengatakan : “Ya Rasulullah” maupun “hai orang yg ghaib, berilah aku pertolongan serta anugerah.” Bertanda dia telah berdoa pada selain Allah, walaupun niatnya yakni yg memberikan pertolongan itu Allah.
Demikian pula orang yg berkata, “Saya shalat tuk Rasul maupun wali”, walaupun pada hatinya ditujukan tuk Allah. Shalat semacam itu tak bakal diterima, disebabkan ucapannya berlawanan akan hatinya. Ucapan mesti seperti dengan niat serta keyakinan. Bila tak demikian lalu perbuatannya termasuk syirik yg tak diampuni selain melalui bertaubat.
Bila ia mengatakan yakni apa yg diniatkan merupakan Nabi maupun wali itu menjadi penghubung pada Allah, misalnya menghadap raja, perlu seorang penghubung maka yg demikian itu ialah motif penyerupaan (tasybih) antar Allah dengan makhluk-Nya yg zalim. Tasybih semacam itu maka akan menyeretnya pada kekufuran. Padahal Allah telah berfirman yg menyatakan kesucian-Nya dari pada penyerupaan melalui makhluk-Nya baik pada zat sifat atau titah-Nya.
Allah berfirman : “Tidak sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang maha Mendengar lagi Maha Melihat“ ( QS. Asy Syura : 11)
Orang-orang musyrik di zaman nabi meyakini yakni Allah merupakan pencipta serta pemberi riziki. Tetapi mereka berdo’a pada wali-wali (pelindung) mereka yg berwujud patung.
Mereka beranggapan yakni patung-patung itu sebagai penghubung yg dapat mendekatkan mereka pada Allah. Nyatanya Allah tak memaafkan perbuatan mereka, selanjutnya malahan Dia mengkafirkan mereka oleh firman-Nya :
“Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata); “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan diri kami pada Allah dengan sedekat-dekatnya. Sesungguhnya Allah akan menentukan di antara mereka terhadap apa yang mereka berselisih padanya. Sebetulnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar”. (QS. Az-Zumar : 3)
Allah itu Maha Dekat serta Maha Mendengar tak memerlukan pada penghubung. Allah berfirman : “Lalu apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat.” (QS. Al-Baqarah : 186)
Orang-orang musyrik bila ada pada bahaya, mereka berdoa hanya pada Allah saja, akan tetapi setelah selamat dalam bahaya itu, mereka kembali berdoa pada pelindung-pelindungnya berupa patung-patung sehingga Allah menyebut mereka sebagai orang kafir. Allah berfirman: “Dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah, dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata (Mereka berkata), “Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur” (QS. Yunus : 22) Doa Itu Adalah Ibadah
Jadi mengapa sejumlah orang Islam berdoa pada para Rasul serta orang-orang shalih (selain Allah). Mereka minta pertolongan untuk mereka, baik diwaktu pelik juga diwaktu gembira. Apakah mereka tak mempelajari serta merenungi firman Allah. “Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang menyembah, sembahan-sembahan selain Allah, yang tiada dapat memperkenankan doanya sampai hari kiamat, dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Lalu bila manusia dikumpulkan pada hari kiamat, niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.” (QS. Al- Ahqaaf 5-6 )
Melimpah orang yg menyangka yakni kaum musyrikin yg disebut pada Al-Quran itu merupakan orang yg menyembah patung yg terbuat dari batu. Anggapan itu keliru, sebab patung-patung itu dahulunya adalah nama-nama orang shalih. Imam Bukhari meriwayatkan dalam Ibnu Abbas mengenai firman Allah pada surat Nuh. “Dan mereka berkata, “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’ yaghuts, ya”uq dan nasr”. (QS. Nuh 23).
Ibnu Abbas mengatakan yakni nama-nama itu adalah nama-nama orang-orang shalih umat Nabi Nuh. Setelah mereka mati, syaitan membisikkan pada para pengikutnya supaya di daerah duduk mereka dibuat patung-patung yg diberi julukan melalui mereka. Mereka melaksanakannya tetapi patung-patung itu mati kemudian keturunan selanjutnya tak lagi mengetahui asal-usulnya, lalu hasilnya patung-patung itu disembah.
Allah membata orang-orang yg berdoa pada para Nabi kemudian wali. “Katakanlah : “Panggillah mereka yang kamu anggap tuhan selain Allah, maka mereka tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menghilangkan bahayanya dari padamu serta tidak pula memindahkannya”. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka, siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan Azab-Nya. Sesungguhnya azab Tuhanmu itu adalah suatu yang (harus) ditakuti" (QS. Al- Israa 56 – 57).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan yakni ayat tersebut turun untuk sekelompok manusia yg menyembah jin kemudian berdoa kepadanya. Jin itu lalu masuk Islam. Hadir juga yg mengatakan yakni ayat tersebut turun mengenai orang-orang yg berdoa pada Isa Al-Masih kemudian malaikat.
Dalam keterangan- keterangan Paket Umroh Murah Akhir Tahun 2015. di atas telah benar yakni ayat tersebut membantah kemudian mengingkari orang-orang yg berdoa pada selain Allah, walaupun pada nabi maupun wali.